Buku Komedikus Erektus ikut menjadi "bintang" pada bagian akhir tayangan. Silakan Anda saksikan dengan meng-klik disini dan disini. Terima kasih.
Bacaan Sebelum Kiamat 2012
Judul buku : Komedikus Erektus : Dagelan Republik Semangkin Kacau Balau! Pengarang : Bambang Haryanto Format : 13 x 20,5 cm ISBN : 978-602-97648-6-4 Jumlah halaman : 219 Harga : Rp 39.000,- Soft cover. Terbit : Februari 2012 Kategori : Humor
“HAHAHA…bukumu apik tenan, mas.Oia, bukumu tak beli 8 buat gift pembicara dan doorprize :-D.” (Widiaji Indonesia, Yogyakarta, 3 Desember 2010 : 21.13.48).
"Dalam Indonesia Book Fair 2011, buku Komedikus Erektus termasuk buku-buku terbitan kelompok Mizan yang best seller." (Faried Wijdan Al-Jufry, 12/3/2011
"Buku Komedikus Erektus serapannya lumayan di Togamas Bandung.Mudah2an dari lumayan serapannya berubah menjadi sangat bagus setelah dipasang alat promonya." (Meta/Mizan Media Utama, Bandung, email ke Etera Imania,4/1/2011)
“Mas, buku Komedikus Erektus mas Bambang ternyata dijual di TB Gramedia Bogor dgn Rp. 39.000. Saya tahu sekarang saat ngantar Gladys beli buku di Bogor. Salam.“ (Broto Happy W, Bogor : Kamis, 23/12/2010 : 16.59.35).
"Mas BH, klo isu yg baik tak kan mengalahkan isu jahat/korupsi spt Gayus yg dpt hadiah menginap gratis 20 th di htl prodeo...smg Komedikus Erektus laris manis. Spt yg di Gramedia Pondok Indah Jaksel,banyak yg ngintip isinya. Terlihat dari bungkus plastiknya yg mengelupas lebih dari 5 buku.Catatan dibuat 22-12-10." (Bakhuri Jamaluddin, Tangerang : Rabu, 22/12/2010 :21.30.05-via Facebook).
“Siang ini aku mau beli buku utk kado istri yg ber-Hari Ibu, eh ketemu buku Bambang Haryanto Dagelan Rep Kacau Balau, tp baru baca hlm 203, sukses utk Anda ! (Bakhuri Jamaluddin, Tangerang : Rabu, 22/12/2010 :14.22.28).
“Buku Komedikus Erektusnya sdh aku terima. Keren, mantabz, smg sukses…Insya Allah, suatu saat kita bisa bersama lg di karya yang lain.” (Harris Cinnamon,Creative Director MNCTV, Jakarta : 15 Desember 2010 : 20.26.46).
“Pak Bambang. Saya sudah baca bukunya: luar biasa sekali !!! Saya tidak bisa bayangkan bagaimana kelanjutannya kalau masuk ke camp humor saya ? “ (Danny Septriadi,kolektor buku humor dan kartun manca negara, Jakarta, 11 Desember 2010, 09.25, via email).
“Mas, walau sdh tahu berita dari email, hari ini aq beli & baca buku Komedikus Erektus d Gramedia Solo. Selamat, mas ! Turut bangga, smoga ketularan nulis buku. Thx”. (Basnendar Heriprilosadoso, Solo, 9 Desember 2010 : 15.28.41).
SBY, Sensor Buku dan Kita
Kagum buku. "Saya mengajak seluruh rakyat, marilah kita membangun diri menjadi masyarakat membaca dan belajar. Teruslah menghidupkan kegemaran untuk membaca karena membaca adalah investasi, solusi, dan bisa mengubah nasib bangsa."
Demikian pesan Presiden SBY saat menghadiri peluncuran bukunya berjudul Indonesia On The Move dan peresmian Toko Buku Gramedia di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Jumat (28/12/2007).
Ia juga menegaskan, manusia dan bangsa yang berhasil adalah manusia dan bangsa yang terus belajar. "Itulah sebabnya mengapa sampai hari ini saya terus membeli dan membaca buku."
Benci buku. Hari-hari menjelang akhir tahun 2009 ini dirinya, tentu, juga telah membaca buku karya George Yunus Aditjondro, Membongkar Gurita Cikeas (Galang, 2009), bukan ? Atau justru belum membacanya ? Karena buku tersebut secara siluman keburu dipaksa menghilang dari rak-rak pelbagai toko buku di Indonesia ?
Kalau buku itu menghilang, tidak bisa diakses pembaca, karena tekanan secara langsung atau tidak langsung dari penguasa, tentu keadaan ini menjadi kebalikan dari apa yang ia katakan dua tahun lalu itu. Juga hanya akan membalikkan penilaian rakyat terhadap dirinya.
Bila benar hal itu yang terjadi, rejim SBY sedang melawan sejarah. Seorang pendidik Amerika, Alfred Whitney Griswold (1906-1963), bersabda bahwa : “Buku tidak dapat dilarang. Buku tidak dapat dibakar. Ide-ide tidak bisa disekap dibalik jeruji penjara.” (BH).
BH, Buku Dan Laskar Penulis Pakis
Virus Obama. "Impian menjadi semakin mendekati kenyataan bila dituliskan."
Bertempat di halaman Perpustakan Karang Taruna Satria Bakti, Pakis Baru, pendiri komunitas penulis surat pembaca Epistoholik Indonesia itu menggelorakan hadirin, pelajar dan guru mereka, untuk bersama menyerukan slogan terkenalnya Barack Obama ketika berkampanye menuju orang nomor satu di Amerika Serikat :
Yes, we can ! Yes, we can ! Yes, we can !
Anak-anak penulis surat itu dari desa (foto) di punggung gunung Brengos itu, dimotivasi untuk berkeyakinan bahwa mereka mampu meraih cita-cita mereka setinggi mungkin.
“Semakin tinggi cita-cita adik-adik, semakin mudah cita-cita itu akan bisa kalian raih,” kata BH.
BH diundang Diana AV Sasa dari Lembaga Riset dan Penerbitan Indonesia Buku (iboekoe). Diana sebagai penyunting buku kumpulan surat tersebut berasal dari Pakis Baru, tetapi pernah bersekolah SD dan SMP di Wonogiri, kota yang membentuk dirinya menjadi pencinta buku dan juga penulis buku.
BH dan EI-nya “ditemukan” Diana AV Sasa baru-baru saja ini melalui Internet. Tetapi setelah ketemu, ternyata tempat kos Diana itu hanya dibatasi jalan dari rumah BH. Bahkan, keduanya memiliki alma mater yang sama : SDN Wonogiri 3 dan SMP negeri 1 Wonogiri. Ajaib. Kecintaan kepada buku, bisa mempersatukannya.