Saturday, October 15, 2016

Connecting the Dots : Biografi Soetaryo Sigit dan Saya


 Oleh : Bambang Haryanto


Istilah connecting the dots tersebut saya kenal dari ujaran pendiri Apple yang legendaris, Steve Jobs. Yakni ketika dirinya mengilas balik momen-momen penting dalam kehidupan yang telah dia jalani selama ini.

Ketika dalam proses penulisan buku biografi almarhum Soetaryo Sigit,ternyata saya juga melakukan hal serupa. Selain memelajari ratusan dokumen tertulis yang dimiliki keluarga, saya juga melakukan pengayaaan dengan menjelajah pelbagai sumber-sumber informasi. Tugas yang asyik. 

Beraksi seperti detektif. 
Menggairahkan. Memacu adrenalin. 

Latar belakang pernah belajar ilmu perpustakaan ternyata memiliki nilai lebih dalam menemukan informasi yang relevan. Sehingga akhirnya jalinan cerita yang tersusun dalam biografi itu lebih menegas dalam menampilkan sosok Soetaryo Sigit secara lebih rinci dan komprehensif. 

"Riset mas Bambang," demikian kata Hengky Hendro, menantu Soetaryo Sigit yang sejak awal bersama Indria Sigit, istrinya, menjadi motor penulisan biografi ayahnya, disebutnya, "membuat keluarga semakin tahu peran dan pemikiran Pak Sigit dalam skala luas, yang selama ini tidak diketahui bahkan oleh keluarga kami." 

Di tengah acara peluncuran buku itu di Hotel Trans Luxury, Bandung, 12/10/2016, saya berbesar hati memperoleh ucapan itu. Apalagi di tengah acara bergengsinya kaum geologiwan Asia Tenggara saat itu : Luncheon Talk GeoSEA Congress and IAGI Annual Convention. Saya tuliskan cerita ini, dengan harapan semoga penghargaan tersebut dapat menjadi pendorong moral bagi sejawat pustakawan.

Untuk berbangga dan lebih percaya diri betapa ilmunya mampu bermanfaat, ketika pun dipraktekkan di luar gedung-gedung perpustakaan. Termasuk merasa berharga ketika kalangan geologiwan antri meminta tanda tangan penulis yang berlatar belakang pendidikan ilmu perpustakaan ini.

Potongan isi buku : 

"Karena reputasinya sebagai teknokrat yang sangat berpengalaman dan jujur, maka suara Pak Sigit tetap didengarkan oleh Menteri Pertambangan." (Prof. M. Sadli, Menteri Pertambangan 1973-1978).

"Tingkat perkembangan dan kemajuan pertambangan di suatu negara bukan terutama ditentukan oleh potensi sumber daya mineralnya, betapa pun kayanya, melainkan lebih banyak bergantung pada kebijakan pemerintah yang berkuasa dalam menciptakan iklim usaha yang diperlukan. " (Soetaryo Sigit). 

"Karena evolusi perumbuhannya yang begitu rumit serta potensi mineralnya yang demikian beragam, maka bumi Indonesia akan tetap menjadi sasaran yang menarik bagi kajian dan eksplorasi geologi. Berbahagialah para geologiwan yang berkesempatan menekuni profesi mereka di tanah air tercinta ini. " (Soetaryo Sigit). 

"Semoga buku ini dapat memberi pemahaman yang lebih jelas mengenai dunia pertambangan Indonesia dan seorang Soetaryo Sigit yang berusaha membangun pertambangan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia." 

Jakarta, Agustus 2015
Ratih Poeradisastra
Bambang Haryanto

Data buku :
Soetaryo Sigit : Membangun Pertambangan Untuk Kemakmuran Indonesia. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia,2016. 706 hal. ISBN :978-602-424-183-4.