Email : humorliner (at) yahoo.com
Raja Hassan dari Maroko.
Norodom Sihanouk. Hun Sen.
Uskup Belo. Jenderal Cosgrove.
Xanana Gusmao.
Foto-foto hitam putih tokoh-tokoh dunia itu terpajang rapi di dinding. Masing-masing foto dilengkapi caption, meliputi data nama tokoh dan tanggal peristiwa. Tentu saja, para tokoh dunia itu berpose bersama sang empunya rumah,Bapak Taufik R. Soedarbo.
Desember 2011, saya bisa memotreti foto-foto itu. Juga sambil meneruskan mengobrol dengan Pak Taufik yang sedang mengikuti siaran CNN dari televisi yang ada di ruang perpustakaan pribadi beliau itu.
Ketika di tahun 1986-1987, ruang satu ini belum pernah saya masuki. Hanya di ruang sebelahnya, tempat saya menonton acara “Aneh Tapi Nyata”-nya TVRI bersama putrinya, Widhiana Laneza. Juga berdiskusi kecil apakah acara itu perlu ada terjemahannya atau tidak.
Foto-foto hitam putih tokoh-tokoh dunia itu terpajang rapi di dinding. Masing-masing foto dilengkapi caption, meliputi data nama tokoh dan tanggal peristiwa. Tentu saja, para tokoh dunia itu berpose bersama sang empunya rumah,Bapak Taufik R. Soedarbo.
Desember 2011, saya bisa memotreti foto-foto itu. Juga sambil meneruskan mengobrol dengan Pak Taufik yang sedang mengikuti siaran CNN dari televisi yang ada di ruang perpustakaan pribadi beliau itu.
Ketika di tahun 1986-1987, ruang satu ini belum pernah saya masuki. Hanya di ruang sebelahnya, tempat saya menonton acara “Aneh Tapi Nyata”-nya TVRI bersama putrinya, Widhiana Laneza. Juga berdiskusi kecil apakah acara itu perlu ada terjemahannya atau tidak.
YOGYA 1987. Anez (dua dari kiri) bersama teman se-angkatan Arkeologi UI 1982 dalam tur ke Yogyakarta, Agustus 1987. |
CAP PRIBADI. Kegemaran Anez terhadap buku sampai ia membuat cap pribadi untuk buku-bukunya. |
WARISAN. Sebagian koleksi perpustakaan pribadi Anez di Cilandak, Jakarta. |
BERBAGI CANDA. Buku saya Komedikus Erektus : Dagelan Republik Kacau Balau (2010) sedang dibaca-baca oleh Bapak Taufik R Soedarbo, Desember 2011. |
DORONGAN. Dengan tulisan tangan yang rapi, Pak Taufik menggoreskan pesan dan harapan untuk saya, juga untuk masa depan bangsa Indonesia. |
Tidak percaya. Ruang keluarga merupakan tempat paling
berkesan. Saya pertama kali main ke rumah yang asri dan rindang di Cilandak ini
tahun 1986 dan langsung “diterjunkan” oleh Anez untuk hadir di tengah ayah dan
ibunya, Ibu Bintari, di meja makan. Makan malam yang diwarnai rasa gugup,
gembira, juga rasa tak percaya. Anez saat itu mengenalkan saya sebagai
“ini orang Jawa asli” kepada bapak dan ibunya.
Di ruang ini pula, November 2011, saya bisa bertemu kembali
dengan Pak Taufik. Pertemuan pertama sejak tahun 1987.
Diantar Mas Verdi dan istrinya, mBak Devi. Kami bertiga, ditambah putranya Axel, sebelumnya janjian untuk bertemu di Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Untuk berziarah ke makam Ibu Bintari (wafat 2 Desember 2007), Widhiana Laneza (20 Desember 2005) dan juga adiknya Liana Rasanti (23 Desember 1965).
Diantar Mas Verdi dan istrinya, mBak Devi. Kami bertiga, ditambah putranya Axel, sebelumnya janjian untuk bertemu di Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Untuk berziarah ke makam Ibu Bintari (wafat 2 Desember 2007), Widhiana Laneza (20 Desember 2005) dan juga adiknya Liana Rasanti (23 Desember 1965).
Menengok ke belakang, berita
meninggalnya Anez saya terima kabarnya melalui email yang tidak terduga-duga.
Dikirimkan oleh Mas Verdi Amaranto. Tanggal 22 Desember 2005. Padahal di tahun
1986 saya belum mengenalnya, karena saat itu ia belajar di Paris.
Di bulan Desember yang pedih itu Mas Verdi, dengan bantuan Google saat melacak nama adiknya, tersandung pada salah isi satu blog saya. Di blog itu saya menyebut Anez sebagai wanita indah. Kontak saya dengan masa lalu terjadilah. Kontak yang pedih.
Di bulan Desember yang pedih itu Mas Verdi, dengan bantuan Google saat melacak nama adiknya, tersandung pada salah isi satu blog saya. Di blog itu saya menyebut Anez sebagai wanita indah. Kontak saya dengan masa lalu terjadilah. Kontak yang pedih.
Buku humor satwa.Untuk mengenang Anez, saya kemudian membuat beberapa blog.
Termasuk blog yang isinya berbagi cerita ringan betapa hobi Anez yang unik, yang
menyayangi 3-4 anjingnya, telah mengilhami saya saat itu untuk menulis buku
lelucon saya yang pertama.
Dalam kunjungan Desember 2011, fotokopi buku humor satwa itu
saya berikan kepada Bapak Taufik. Karena beliau sebelumnya telah
berusahamencarinya di toko-toko buku dan tidak menemukannya. Memang sudah out
of print.
Ketika bertemu kembali untuk pertama kali, November
2011,suasana obrolan adalah suasana hati orang-orang yang kehilangan. Di tahun
1986, kami mengobrol berempat. Kini Ibu Bintari dan Anez tidak lagi hadir di
antara kita. Tetapi mereka tetap hidup dalam kenangan. Kenangan itu pula yang membuat
saya merasa berharga, yaitu ketika Pak Taufik menunjukkan sebuah bundel
manuskrip berukuran A4 yang dijilid.
Pada halaman depan ditempel foto Anez.
Isi manuskrip itu adalah lembaran-lembaran print out artikel-artikel diblog http://song4anez.blogspot.com yang saya tulis tentang dirinya.
Pada halaman depan ditempel foto Anez.
Isi manuskrip itu adalah lembaran-lembaran print out artikel-artikel diblog http://song4anez.blogspot.com yang saya tulis tentang dirinya.
Anez lahir 28 April 1963 di Brusells, Belgia. “Dulu waktu
diBrussels, kami tinggal di rue d’Arlon, pojok rue d’arlon-rue billiard,” jelas
Mas Verdi, Maret 2013. Anez yang Sarjana Sastra dari jurusan Arkeologi UI dan
hobi membaca itu meninggal dunia di Denpasar, Bali,
20 Desember2005.
Anez memiliki nomor induk mahasiswa 0782030297 dan menulis
skripsi berjudul Faktor Penyebab Keausan Gigi Pada Komunitas
Pantai(1988). Tautan : http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/green/dataIdentifier.jsp?id=20156412.
Ia berkarier di bidang perhotelan di Bali.
"Saya suka perhotelan karena bersentuhan dengan dunia
pariwisata. Saya bisa sekalian mempromosikan Indonesia," ungkap Widhiana
Laneza di majalah SWA 05/XIV/ 6 Maret 1998 (Hal.74).
"Mengenal beragam budaya merupakan sesuatu yang menarik buat saya. Salah satu hal yang membuat saya terjun ke dunia perhotelan adalah karena saya bisa berkontak dengan orang dari berbagai bangsa dan budaya," papar Direktur Penjualan Sheraton, Senggigi, Lombok, yang sarjana arkeologi lulusan Universitas Indonesia(1988) ini.
"Anez adalah seorang persona yang istimewa. Kami sangat kehilangan Anez dan sikap hidupnya yang begitu positif dan ceria. Anez akan selalu berada di dalam hati seluruh keluarga besar Hotel Tugu Bali."
"Mengenal beragam budaya merupakan sesuatu yang menarik buat saya. Salah satu hal yang membuat saya terjun ke dunia perhotelan adalah karena saya bisa berkontak dengan orang dari berbagai bangsa dan budaya," papar Direktur Penjualan Sheraton, Senggigi, Lombok, yang sarjana arkeologi lulusan Universitas Indonesia(1988) ini.
"Anez adalah seorang persona yang istimewa. Kami sangat kehilangan Anez dan sikap hidupnya yang begitu positif dan ceria. Anez akan selalu berada di dalam hati seluruh keluarga besar Hotel Tugu Bali."
Demikian isi email dari Dewi Anggreni, teman sekerjanya,
ketika mengirimkan foto Anez bersama teman sekerjanya kepada saya, tanggal 25
Januari 2006.
Anez 50 Tahun. Warisan buku-buku koleksi Widhiana Laneza masih tersimpan di ruang perpustakaan keluarga. Saya sempat membolak-balik beberapa buku di antara koleksinya itu, untuk mencari dan mengais sesuatu cerita yang tersisa. Mungkin coretan bolpoin, bekas kopi, dan juga tanda tangannya.
Kalau saja waktu bisa diputar balik, saya ingin mendengarkan apa pendapat dia tentang isi buku-bukunya itu. Dan kemudian, mungkin aku akan membuat jengkel Anez, karena pada saat itu pula aku akan memintanya untuk menuliskannya. Untukmembagikannya. Di blog, misalnya.
Sudahlah. Anez memiliki cara dan jalan hidup sendiri
yang istimewa untuk bisa berguna, untuk bisa membahagiakan orang lain, dan juga
untuk bisa terus dikenang. Saya senang bisa ikut menuliskan warisan dirinya.
Tanggal 28 April 2013.
Anez tepat berusia 50 tahun.
Anez tepat berusia 50 tahun.
“Selamat ulang tahun, Anez.
Semoga kau kini senantiasa sejahtera di sisiNya.”
Wonogiri, 28-29 April 2013
Wonogiri, 28-29 April 2013
terimakasih dan semoga informasi ini dapat menambah ilmu kita semua
ReplyDeleteYuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny