Monday, March 08, 2010

Naisbitt, Tenis dan Trah Martowirono

Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com


“Bagaimana Anda membaca surat kabar ?”

Futuris tersohor John Naisbitt dalam bukunya Mind Set ! (2007) mengajukan pertanyaan itu. Ia pun lalu menjawabnya sendiri.“Saya membaca surat kabar mulai dari belakang ke depan, didahului dengan halaman olahraga.”

Alasannya, karena ia memang suka olahraga. Tetapi ada tambahan yang tidak kalah penting, dirinya memiliki prasangka bahwa laporan olahraga merupakan berita yang paling dapat diandalkan. Semakin ke halaman depan, tingkat kendalan berita semakin menurun. Sebagai contoh, berita bahwa tim Boston Red Sox mengalahkan New York Yankees 7-3, kita hampir 100 persen yakin bahwa memang demikianlah kenyataannya.

Kalau berita-berita hiruk-pikuk politik, di halaman depan, bagaimana ? Ia menyimpulkan, “memang sudah menjadi naluri manusia untuk memelintir berita ke arah kesimpulan yang diinginkan.”

Olahraga dan trah kita. Analisis John Naisbitt di atas mungkin relevan dengan kiprah dan kecintaan terhadap nilai-nilai olahraga bagi warga Trah Martowirono. Karena tidak sedikit yang menyukai olahraga.

Bunga Citra Persada dari Yogya, suka main basket. Baroto nDandung asli Selogiri dulu suka mengejar-ngejar bulu angsa. Dari Yogya, siapa yang suka sepakbola : Intan atau Mutiara ? Yoga dari Ngadirojo dan Yashika dari Kajen kini menekuni olahraga taekwondo. Basnendar pendiri klub Bola Basket Kajen Club.

Mayor Haristanto yang baru saja ikut Cingay Parade 2010 di Singapura dengan foto spektakuler, ikut mendirikan kelompok suporter di Solo, Makasar dan Pekanbaru. Broto Happy Wondomisnowo, suka sepakbola, bulu tangkis, dan kini menjadi redaktur sepakbola nasional di Tabloid BOLA. Bambang Haryanto yang buku komedinya akan segera terbit oleh Penerbit Etera Imania Jakarta itu tercatat di MURI :-) sebagai pencetus Hari Suporter Nasional 12 Juli (2000).

Deretan fakta di atas kini diperkaya dengan data terbaru : Nuning atau Bhakti Hendroyulianingsih, nenek dari Nabila, dan putranya Yudha Arditya Banar Nugraha, kini masuk dalam jajaran pengurus cabang olahraga yang mereka terjuni untuk Kabupaten Wonogiri.Olahraga tenis lapangan.

Sekedar kilas balik : Yudha pernah menekuni olahraga bulutangkis. Lalu pindah ke tenis. Dalam Kejuaraan Tingkat Nasional Tahun 2000 di Nusa Dua, Bali, ia meraih prestasi juara tunggal putra dan juga ganda putra untuk kelompok umur 16 tahun.

Olahraga tenis, juga mampu mengikat lebih erat tali silaturahmi trah Martowirono. Walau secara tak sengaja. Nuning pernah bercerita dalam acara Reuni Trah 2009 di Yogyakarta, bahwa timnya pernah bertanding melawan timnya Ibu Suharti Priyono dari Gayam, Sukoharjo. Konon yang menang secara love game :-( dapat bonus mandi lulur dan layanan spa di Salon ASTI, Sukoharjo seumur hidup.


Pada lain kesempatan, di hall tenis Wonogiri ia bertemu Ibu Retno Winarni dan Pak Agus dari Solo. Kali ini tidak bertanding, karena yang menang konon akan dapat hadiah kotak ATM bank ternama tempat Pak Agus bekerja. Karena dengan syarat : ambil dan membongkar sendiri.



Mendongkrak prestasi Wonogiri. Berdasarkan Surat Keputusan Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) Jawa Tengah No. 010/PD.Pelti/III/10 yang ditandatangani oleh Ketua Umum Pengprov Pelti Jawa Tengah, Kukrit Suryo Wicaksono, Nuning menjabat sebagai Bendahara 2. Sementara Yudha, berkiprah di Seksi Perwasitan dan Pertandingan. Mungkin secara tak resmi ia merangkap sebagai bodyguard untuk mengawal dan mengamankan brankas atau dompet sang bendahara 2 Pengurus PELTI Kabupaten Wonogiri itu.

Pengukuhan pengurus PELTI Kabupaten Wonogiri itu dilangsungkan di GOR Tenis Wahana Purna Bhakti di Wonogiri, 3 Maret 2010, oleh Ketua I PELTI Jawa Tengah, H. Soenoto SK (bertopi).Beliau yang didampingi Bapak Amien Sutantyo (Kudus), menyebut acara itu sebagai “momen sakral, untuk memulai dharma bhakti dalam bingkai memprestasikan olahraga, khususnya olahraga tenis di Kabupaten Wonogiri.”

Gayung bersambut. Ketua PELTI Wonogiri yang baru, Drs. Tarmanto, MM (foto: berkaos putih), memiliki obsesi tinggi. Kalau selama ini kuat anggapan olahraga tenis sebagai rekreasi, kini akan diubah paradigmanya sebagai olahraga prestasi. Khususnya bagi atlet-atlet muda potensial yang banyak bersemi di Kota Gaplek ini.

KONI pun mendukung tekad itu. Ketuanya, Eddy Purwanto (dalam foto, berbaju batik), bahkan menabur keyakinan bahwa pengurus baru untuk masa 2010-2015 itu mampu berbuat banyak bagi kemajuan prestasi tenis di Wonogiri. “Walau maklum,” katanya, “ anggaran KONi tahun ini jauh lebih menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.”

Acara pagi itu yang dihadiri pejabat teras terkait dengan pembinaan olahraga, Bambang Haryadi (teman SD-nya Mayor Haristanto), semakin tambah gayeng karena yang hadir merupakan sebagian dari para calon kompetitor yang berpeluang maju dalam Pilbup 2010.

Ada Ma’ruf Irianto, mantan ketua PELTI yang lalu (berpeci hitam), yang ingin menjago sebagai calon bupati. Ada Sekda Kabupaten Wonogiri, Suprapto, bakal calon wakil bupati. Juga Ketua KONI, Eddy Purwanto, kandidat bakal calon wakil bupati pula. Ada gagasan, ketiganya diadu dalam ekshibisi pertandingan tenis seusai acara itu. Tetapi nampaknya, acara clash of titans tak jadi terlaksana saat itu.


Susunan Pengurus PELTI Wonogiri yang baru : Penasihat : Ir. H. Suprapto, MM, Sri Wiyoso, SH, MM, Drs. Budi Sena, MM. Ketua : Drs. Tarmanto, MM.. Sekretaris : Drs Mulyanto, I Gusti Bagus Garantika, SH. Bendahara : Drs. Yatno Pratomo, Bhakti Hendro Yulianingsih.

Seksi Pembinaan Prestasi : Yoyong Anang P, SPd, Yuli Purnomo, SPd, Hendro Setyawan, AMd. Seksi Organisasi : Maryanto, SSos, MM, Dwi Hendro, SE. Seksi Pendanaan : Dwi Bowo Hartono, ST, MT, Agung Budi Utomo, ST, Katni Priyadi Hartoyo. Seksi Sarpras : drs. Heru Dadi, Supriyadi. Seksi Humas : Drs. Joko Heru S, MPd, Sutarmin, SH. Seksi Perwasitan & Pertandingan : Drs Gunawan Dwi C, MM, Dedi Adi Nugroho, SPd, Yudha Arditya B, SE.

Segenap warga Trah Martowirono mengucapkan selamat bekerja untuk Nuning dan Yudha. Sehingga kelak bila kita mendengar atau melihat prestasi atlet-atlet tenis dari Kabupaten Wonogiri mencorong dalam kancah kejuaraan unggulan, kita akan ikut bangga.

Juga merasa bahagia, karena doa-doa kita agar warga trah kita berbuat bagi bagi kemaslahatan bersama telah dikabulkan olehNya.


Wonogiri, 3/3/2010

No comments:

Post a Comment